Jumat, 06 Juli 2012

Review: Project X

0 komentar

Lupakan sejenak kepenatan, karena kita baru saja kedatangan tiga remaja ‘gila’ yang akan mengadakan pesta yang lain dari biasanya. Sebut saja Costa (Oliver Cooper), Thomas Kub (Thomas Mann), JB (Jonathan Daniel Brown), dan Dax (Dax Flame). Costa-lah yang pertama membuat ide gila tentang pesta super meriah ini. Costa ingin merayakan pesta ulang tahun Thomas secara besar-besaran dengan menghadirkan gadis-gadis cantik dan teman-teman kuliah Thomas ketika Ayah dan Ibu Thomas tidak sedang di rumah.
Costa nyatanya tidak hanya mengundang teman-teman kuliah Thomas, tetapi juga mengeposkan undangan lewat internet di berbagai situs jejaring sosial, sehingga hal tersebut menimbulkan semakin banyak orang yang datang.House music disetel keras-keras, minuman keras bertebaran, banyak yang telanjang bulat dan lain-lain. Pokoknya, ini pesta tergila yang pernah saya tonton.
Nima Nourizadeh memberikan sentuhan yang menarik, meskipun sebenarnya Project X tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar baru, kecuali pesta super meriahnya yang memang gila. Tidak ada hal yang membuat kita terpingkal-pingkal ketika menonton, walaupun sebenarnya Project X mengusung genre komedi. Nourizadeh memilih menggunakan style ala film dokumenter agar dapat mengeksplor lebih banyak ruang lingkup di pesta tersebut, saya rasa. Bahkan, konon, sebagian besar footage difilmkan oleh para pemerannya sendiri menggunakan berbagai macam gadget, seperti Blackberry, iPhone dan lain-lain.
Awalnya saya tidak mau berekspektasi lebih untuk Project X, karena saya menduga bahwa ia hanyalah film pesta dengan gaya found-footage yang sudah umum. Ternyata, saya dikejutkan dengan arus pesta gila yang mengalir begitu derasnya, sampai-sampai waktupun tak terasa. Tak dapat dipungkiri lagi bahwaProject X merupakan film pesta paling edan dekade ini.

Leave a Reply