Jumat, 06 Juli 2012

Review The Descendants

0 komentar


Sexiest Man Ever George Clooney memerankan tokoh Matt King, seorang pria yang terhitung gagal sebagai suami. Ia jauh dari anak-anaknya, istrinya pun memutuskan untuk berpisah dikarenakan King yang terlalu sibuk pada pekerjaannya. Sampai suatu ketika sang istri tertimpa musibah yang membuatnya koma selama berminggu-minggu, dan Matt King harus menghadapi kedua anaknya Alexandra (17) dan Scottie (10) yang mana sama sekali tidak dekat dengannya. Obrol punya obrol, melalui anaknya lah Matt King akhirnya sadar bahwa istrinya berselingkuh dengan seorang pria lain sebelum mengalami kecelakaan tersebut. Demikianlah konflik yang harus dihadapi Matt sepanjang film.

Awalnya saya mendengar tentang film ini saat awards season bbrp waktu yang lalu. Banyak yang berpendapat film ini amat sangat baik, tidak diragukan lagi, karena berhasil menyabet Golden Globe untuk kategori Drama. Tapi tidak sedikit juga yang berpendapat bahwa film ini sangat biasa. Namun melihat bahwa film ini mengusung tema yang cukup unik (buat saya ) maka saya memutuskan untuk menontonnya tentunya dengan ekspektasi serendah yang saya bisa.

Ternyata 'The Descendants' menawarkan suatu hiburan yang cukup menawan, dalam bentuk drama/komedi yang membawa penontonnya masuk ke dalam lingkungan kehidupan tokoh yang diperankan George Clooney serta situasi yang harus dihadapinya. Dikarenakan film ini ber-setting di daerah kepulauan Hawaii, tentunya film ini menampilkan banyak sekali shot-shot apik berlatarbelakang laut atau mengambil lokasi di pantai. Tidak cuma itu, musik yang mengalun sepanjang film (yang mana sedang saya dengarkan ketika menulis review ini) bernuansakan Hawaii se-Hawaii Hawaii-nya, yang mana jadi nilai plus untuk tingkat penerimaan filmnya sendiri.

Lebih jauh lagi, menurut saya, The Descendants jauh dari kata 'membosankan'. Hal ini menjadi kejutan bagi saya. Pasalnya sebagai seorang penikmat film popcorn pada umumnya, saya cenderung cepat bosan untuk film-film drama terutama yang mengetengahkan masalah keluarga. Tapi mungkin berkat penampilan memukau dari jajaran cast The Descendants inilah yang membuat mata saya terus terpantang ke layar selama 2 jam. Untuk aktingnya sendiri, tentunya kualitas Clooney tidak perlu diragukan lagi. Namun yang menurut saya layak mendapat perhatian lebih adalah pemeran tokoh Alexandra, yaitu Shailene Woodley, yang meski masih muda, menampilkan kualitas yang jarang kita temukan di remaja-remaja (khususnya generasi Twilight/MTV) pada umumnya. Adalah sangat mungkin jika kita bisa melihat wajah cantik Woodley menghiasi berbagai film-film unggulan di tahun-tahun mendatang, menggantikan mereka yang hanya memiliki tampang tapi kualitas akting minim. Jajaran supporting castnya pun tidak kalah menawan. Saya menyukai karakter yang diperankan oleh Robert Forster, sebagai mertua dari tokoh Clooney yang tampil garang. Matthew Lillard pun tampil OK, meski on-screen timenya sangat singkat.

Overall, menurut saya meski mungkin belum layak untuk meraih piala Oscar sebagai Best Picture, tapi setidaknya tidak ada yang overrated dari 'The Descendants'. At least menurut saya film ini tidak se-overrated Moneyball. Untuk Anda penggemar berat George Clooney, tak urung lagi saya menyatakan bahwa film ini wajib masuk daftar koleksi Anda. Alexander Payne berhasil meramu screenplay yang menawan, menjadikan 'The Descendants' sebuah film yang menarik untuk disaksikan oleh siapa saja, tidak hanya untuk kritikus-kritikus tapi penikmat-penikmat film belaka seperti saya.

Leave a Reply