Kamis, 05 Juli 2012

Review: The Girl Who Kicked the Hornet’s Nest/Luftslottet Som Sprängdes (2009)

0 komentar

Merupakan waralaba terakhir dari trilogi Millenium dari adaptasi novel karangan Stieg Larsson. Pasca kejadian buruk yang menimpa Lisbeth Salander (Noomi Rapace) di The Girl Who Played with Fire (2009), ia kini hanya bisa terbaring lemas di sebuah rumah sakit. Lebih parahnya lagi, ia akan menghadapi jeratan hukum yang berat dalam waktu dekat. Sementara itu, Mikael Blomkvist (Micahel Nyqvist) menghadapi bahaya lain ketika akan menguak kebenaran tentang konspirasi berbahaya yang dilakukan oleh para petinggi negara melalui majalahnya, Millenium.
Boleh dibilang The Girl Who Kicked the Hornet’s Nest merupakan installment yang paling menjenuhkan dibandingkan dengan dua waralaba sebelumnya — The Girl with the Dragon Tattoo (2009) dan The Girl Who Played with Fire (2009). Menjenuhkan karena porsi aksi yang dihadirkan untuk Salander sangatlah sedikit. Di awal ia hanya terbaring di rumah sakit karena luka parah, setelahnya ia menginap di hotel prodeo. Aksi-aksi brilian Salander benar tidak tampak sama sekali, kecuali di menit-menit terakhir ketika ia terpaksa harus menghadapi musuh bebuyutan yang pernah bertemu dengannya di waralaba sebelumnya.
Meski begitu, saya tidak terlalu kecewa, karena nyatanya porsi yang banyak dihadirkan untuk Blomkvist juga menarik untuk diikuti. Mulai dari kantor majalahnya diancam orang tidak terkenal hingga sikap paranoia Blomkvist menghadapi hari demi hari yang semakin dekat dengan penerbitan edisi terbaru majalah yang ditulisnya itu. Blomkvist harus menentukan apakah edisi terbaru majalah tersebut akan terbit atau tidak dalam waktu dekat.
The Girl Who Kicked the Hornet’s Nest tidak bisa disaksikan sebagai bagian yang terpisah dari dua waralaba sebelumnya. Sebab, ketiganya merupakan satu kesatuan yang merajut plot secara keseluruhan. Yang dicintai kebanyakan orang dalam trilogi ini adalah karakter Lisbeth Salander yang dibawakan oleh Rapace dari waralaba pertama hingga yang terakhir. Rapace berhasil membawakan karakter seorang gadis anoreksia yang angkuh dan tidak lazim. Yang jelas, The Girl Who Kicked the Hornet’s Nest ditutup dengan konklusi yang mumpuni — meskipun saya tentu akan merindukan peran Rapace di film-film lain ke depannya.

Leave a Reply