Jumat, 06 Juli 2012

The Avengers (2012)

0 komentar

Tony Stark: ” The Avengers. That’s what we call ourselves. Sort of like a team. Earth’s mightiest heroes, type thing. “
Akhirnya setelah 4 tahun proyek Avengers Initiative dimulai dari film Iron Man, Marvel dapat menyatukan superhero-superhero andalannya dalam The Avengers. Setelah Nick Fury (Samuel L. Jackson) merekrut Dr. Selvig (Stellan Skarsgård) untuk meneliti Tesseract, Loki (Tom Hiddleston) kembali ke bumi dalam rangka mencuri Tesseract dan mengembalikannya kepada bangsa Chitauri dengan imbalan bumi akan menjadi miliknya. Dengan kekuatan yang dimilikinya, Loki mengambil alih pikiran dari Agen Clint Barton (Jeremy Renner), Dr. Selvig, serta beberapa agen S.H.I.E.L.D.  untuk membantunya dalam Pelarian. Agen Maria Hill (Cobie Smulders) yang diperintahkan oleh Nick Fury untuk mengejar Lokipun tidak dapat merebut kembali Tesseract.
Melihat potensi bahaya yang akan terjadi apabila Tesseract tidak diambil alih dari tangan Loki, Nick Fury menjalankan kembali program Avengerss Initiative. Natasha Romanoff (Scarlett Johansson) ditugaskan untuk mencari dan membujuk Dr. Bruce Banner (Mark Ruffalo) yang sedang berada di India, Agen Phil Coulson (Clark Gregg) mengajak Tony Stark (Robert Downey Jr.), sementara Nick Fury mendekati Steve Rogers (Chris Evans) yang sedang beradaptasi dengan abad 21. Thor (Chris Hemsworth) yang baru kembali dari Asgard hendak membawa Loki kembali ke Asgard tanpa tahu masalah apa yang sedang dihadapi oleh manusia di bumi. Dengan segala rintangan, para superhero ini harus menggagalkan rencana Loki untuk menaklukkan bumi.
Joss Whedon yang dipercaya mengambil posisi sebagai sutradara sekaligus screenwriter berhasil membuat The Avengers menjadi sebuah kepuasan tersendiri bagi pecinta film superhero – terutama pecinta komik Marvel. Marvel bisa dibilang sebagai pencetus tren bersatunya banyak superhero dalam satu film, mengingat studio besar lainnya seperti Warner Bros. yang spesialis film-film DCpun masih belum bisa menyatukan karakter DC dalam Justice League of America, bahkan dalam cameo sekalipun.
Screenplay yang ditulis oleh Joss Whedon dan Zak Penn memang cukup membosankan di awal-awal film, namun penuh action yang memanjakan mata. Aksi keren penuh CGI spektakuler ala Hollywood tapi tidak murahan seperti banyak film action belakangan ini.
Performa baik ditampilkan oleh Mark Ruffalo sebagai Bruce Banner, setelah banyak orang yang meragukan aktingnya sebagai si hijau besar. Apalagi akting Edward Norton dianggap telah maksimal dalam The Incredible Hulk. Ruffalo berhasil menyingkirkan beban itu dan menjadi Bruce Banner yang kalem tapi gahar – walaupun terlihat agak tua.
Seperti biasanya, Robert Downey Jr. tampil maksimal sebagai Tony Stark yang flamboyan dan ceplas-ceplos. Chris Evans yang kembali berperan sebagai Steve Rogers tidak terlihat kharismatis, padahal karakter Captain America seharusnya menjadi karakter yang berjiwa kepemimpinan tinggi dan gagah, tapi Chris Evans malah terkesan ‘lembek’ dan tertutup perannya oleh Robert Downey Jr. Tom Hiddleston juga harus diberi spotlight di The Avengers, karena karakter Loki yang diperankannya terlihat didevelop lebih dalam semenjak Thor, dan terkesan lebih dingin dari sebelumnya.
Walau diiringi dengan hype super besar dari penggemar superhero dari seantero dunia, The Avengers berhasil menunjukkan kualitasnya sebagai film superhero yang sesungguhnya. Digarap dengan penuh perhitungan, The Avengers mampu menaklukkan hati pecinta film superhero dan comic geek di seluruh dunia. Konflik yang disajikan dengan apik, klimaks yang terus dijaga sampai akhir film, serta musik meriah yang diramu oleh Alan Silvestri menjadikan The Avengers tontonan yang sangat layak untuk disaksikan di bioskop, terutama di IMAX yang baru-baru ini diresmikan di Indonesia. Full pleasure for you action seekers. Enjoy!

Leave a Reply